Jumat, 06 Februari 2009

"Eksistensi akhlak dalam Islam"

Islam menempatkan akhlak pada tempat yang sangat strategis, hal ini terwujud dalam beberapa hal diantaranya;

Rasulullah Saw. diutus kepada umatnya dengan membawa risalah yang telah diwahyukan Allah swt. melalui Jibril, diantaranya yaitu untuk menyempurnakan akhlaq. Sebagai mana sabda Rasulullah Saw. dalam salah satu haditsnya;

Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan keluhuran akhlak." (HR. Malik).

Mendefenisikan agama sebagai akhlaq yang baik. Dalam sabda Rasulullah saw. ketika beliau ditanya tentang makna agama, beliau menjawab;

bahwa agama adalah akhlak yang baik“.

Timbangan yang paling berat pada hari Kiamat adalah akhlak mulia. Rasulullah Saw. besabda;

Timbangan yang berat pada hari perhitungan nanti adalah takwa kepada Allah dan akhlak mulia“.

Orang-orang mukmin yang bagus keimanannya dan lebih baik diantara mereka adalah yang paling mulia akhlaknya. Dan masih banyak lagi dalil yang menunjukkan bahwa Islam menempatkan akhlaq di posisi yang sangat tinggi.

Sebagaimana qudwah kita, Nabi Muhammad Saw. memiliki akhlak yang baik dan sifat-sifat mulia. Dengan sifat-sifat tersebut, beliau mampu membawa risalah yang Allah Swt. amanatkan kepadanya dengan membuahkan hasil yang memuaskan, diantaranya dengan melahirkan generasi-generasi yang tangguh dan memiliki iman serta ketakwaan kepada Allah Swt. Sehingga, tak jarang beliau mendapat acungan jempol dari musuh-musuhnya dikarenakan akhlaknya yang mulia.

Dan setelah kita mengetahui akan pentingnya akhlak mulia dalam Islam, timbul pula satu pertanyaan, adakah kita mampu membentuk akhlak yang mulia dalam kepribadian kita sehari-hari ? dan mampukah kita merubah tabiat buruk seseorang dan membimbingnya untuk berakhlak baik ?



Ada beberapa hal yang harus diketahui;

Akhlak yang baik secara umum dapat dibentuk didalam diri kita, karena Allah Swt. memerintahkan kita untuk berakhlak yang mulia dan menjauhi akhlak yang buruk. Dan jikalau hal ini tidak mungkin ditetapkan kepada manusia pasti Allah tidak akan mentaklifkan kepada manusia karena Islam tidak memerintahkan hal-hal yang mustahil kepada umatnya. Dan hal ini berdasakan kemampuan yang dimiliki setiap individu dan juga ilmu pengetahuan yang dikuasainya.

Umumnya manusia itu telah dianugerahi oleh sebagian akhlak, dan akhlak-akhlak ini bisa terlihat dalam kehidupan sehari-hari.

Sabda Rasulullah Saw. kepada Abdul Qais;

Sesungguhnya pada engkau ada dua sifat yang Allah Swt. dan Rasul-Nya menyukai keduanya yaitu kelembutan dan kesabaran“;

kemudian ia bertanya kepada Rasulullah;

saya akan berakhlak dengan keduanya, apakah Allah Swt. telah menciptakan keduanya kepadaku ?”. Rasulullah Saw. bersabda “bahkan kedua-duanya diciptakan kepada engkau”, maka ia menjawab; “alhamdulillah Allah Swt. telah menciptakan kedua sifat kepadaku yang mana Allah dan Rasul-Nya menyukai keduanya“.


Adapun cara-cara dalam membentuk akhlak yang baik :

1. Mengetahui macam-macam akhlak yang baik yang telah ditetapkan dalam agama Islam dan juga macam-macam akhlak yang buruk yang telah dilarang oleh Islam. Hal ini sangat penting sekali karena jikalau tidak diketahui oleh seseorang muslim bagaimana ia bisa membedakan akhlak yang baik dan akhlak yang tidak baik.

2. Seseorang muslim juga harus mengetahui dan menyadari akan pentingnya ia berakhlak yang baik karena hal ini berhubungan dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. sebagaimana ia juga harus mengetahui akan bahayanya berakhlak yang buruk.

3. Tidak cukup hanya dengan mengetahuinya saja, tapi juga harus direalisasikan dalam prilaku sehari-hari sebagai bukti nyata dari keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt. karena akhlaq yang buruk itu menunjukkan lemahnya keimanannya kepada sang Khalik, tapi akhlak yang mulia menunjukkan tingginya iman dan takwa kepada Allah Swt.

4. Memelihara ma’ani-ma’ani aqidah Islam dalam diri karena ia merupakan kunci keimanan kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya yang bisa membuka jiwa dalam menerima akhlak-akhlak Islami serta merealisasikannya didalam kehidupan sehari-hari.

Dan masih banyak lagi cara-cara dalam membina dan membentuk akhlak yang Islami.
Sekarang kita telah mengetahui bahwa akhlak merupakan sesuatu yang terbuka untuk pengembangan, yang memerlukan pendidikan dan latihan secara kontinyu sehingga menjadi tabiat dan karakter yang melekat dalamkehidupan sehari-hari yang tentunya kita tetap berqudwah kepada baginda kita nabi Muhammad Saw. Wallahu A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar